Nasib Gedung Baru Diputuskan Pekan Ini

Kompas.com - Kontroversi dan polemik yang kembali mengemuka dalam dua pekan terakhir, terkait rencana pembangunan gedung baru DPR yang berbiaya Rp 1,138 triliun, tampaknya akan berakhir pada pekan ini. Hal itu ditegaskan Ketua DPR Marzuki Alie kepada Kompas di ruang kerjanya, Senin (4/4/2011) sore. Marzuki menjelaskan, pada Selasa (5/4/2011) akan diadakan rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi untuk membahas persoalan gedung baru. "Besok Selasa kita baru rapat konsultasi dulu dengan pimpinan fraksi di DPR, bagaimana kelanjutan rencana pembangunan gedung DPR itu," tandas Marzuki.

Hasil rapat konsultasi akan dibawa ke rapat Badan Musyawarah DPR. Selanjutnya, sidang paripurna akan memutuskan apakah rencana pembangunan gedung akan dilanjutkan atau tidak. Saat ditanya apakah keputusan "nasib" gedung baru akan diketahui pekan depan, Marzuki menjawab, "Ah, tidak. Pekan ini juga," kata politisi Partai Demokrat ini.

Ia kembali menjelaskan bahwa keputusan membangun gedung baru sudah menjadi keputusan DPR sehingga harus diupayakan untuk dilaksanakan. "Tetapi, semuanya bergantung anggota DPR," ujar dia.

Hari ini sejumlah anggota DPR 2004-2009 yang tergabung dalam Tim Pengarah Penyusunan Grand Design Kompleks Parlemen RI melayangkan kritik dan tudingan keras kepada Marzuki. Mantan Sekjen Partai Demokrat itu dituding melakukan pembohongan publik karena melontarkan alasan bahwa pembangunan gedung baru merupakan keputusan DPR periode lalu yang harus dilaksanakan.

"Menurut saya, ada pembohongan publik. Kalau dikatakan ini warisan, dari mana? Kami tak pernah merekomendasikan gedung. DPR periode lalu itu melakukan proses kajian untuk grand design gedung DPR," kata Ketua Tim Pengarah Penyusunan Grand Design Kompleks Parlemen RI, Darul Siska, di gedung DPR, Jakarta.

Sejumlah anggota DPR juga menggagas petisi moral untuk menolak rencana pembangunan gedung baru DPR.