Populasi warga Kristen Suriah terpaksa meninggalkan tradisi perayaan yang biasa mereka lakukan saat Paskah datang di Suriah. Rencanannya pada hari Jumat ini, pengunjuk rasa dalam jumlah besar akan melakukan aksi mereka menentang Pemerintahan Presiden Bashir Al Assad.
"Pemerintah tidak menyampaikan ucapan selamat resmi di Hari Paskah," tutur Asisten Gereja Patriarka Uskup Philoxenos Mattias seperti dikutip Telegraph, Jumat (22/4/2011).
"Seluruh gereja di Suriah memutuskan untuk melakukan perayaan tersebut hari ini. keputusan ini diambil oleh gereja-gereja yang ada di Suriah," lanjut Uskup Mattias.
Sementara misa Paskah akan tetap dilakukan di dalam gereja, namun semua prosesi dan perayaan di muka publik telah dibatalkan. "Tidak akan ada peryaan, yang ada hanya doa yang dilakukan didalam gereja," ucap Uskup Mattias.
"Keadaan tidak kondusif saat ini bagaimana kita bisa merayakan Paskah. Rakyat sedang sedih, tidak pantas untuk melakukan perayaan ditengah banyaknya martir yang kehilangan nyawanya. Kami hanya akan berdoa," menurut Uskup Mattias.
Biasanya di saat Hari Paskah jalanan di wilayah pemukiman yang dipenuhi warga Kristen Suriah, kerap diramaikan dengan perayaan meriah di Hari Paskah. Umumnya perayaan ini dilakukan di Damaskus dan beberapa kota lainnya di negeri kaya minyak tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar