Okezone.com - Politik pencitraan yang dibentuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai gagal. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Institute for Strategic and Public Policy Research (INSPIRE) terbukti tingkat kepercayaan masyarakat pada SBY menurun drastis. Tingkat kepercayaan tersebut menggunakan indikator 9 kebohongan publik yang dilakukan Pemerintahan SBY yang dilontarkan oleh sejumlah tokoh agama beberapa waktu lalu.
SBY dinilai berbohong soal kebebasan beragama dan persatuan, kebebasan pers, transparansi pemerintah, pemberantasan korupsi, rekening gendut perwira polisi,
politik bersih dan santun, kasus Gayus, serta penegakan kedaulatan RI.
Berdasarkan survei Inspire yang melibatkan 1.500 responden di 15 kota, terlihat bahwa dari sembilan kebohongan publik SBY seperti soal menjunjung toleransi kebebasan beragama, 68,5 persen masyarakat masih mempercayainya.
Namun untuk urusan transparansi, 54.1 persen masyarakat tidak percaya SBY dan untuk masalah pemberantas korupsi 56,9 persen masyarakat juga tidak percaya.
Sebanyak 56,4 persen masyarakat tak percaya SBY akan menelusuri rekeneing gendut polisi
“Publik sudah tidak lagi termakan politik pencitraan yang dibentuk SBY. Isu-Isu kebohongan publik yang disematkan oleh tokoh lintas agama kepada pemerintahan SBY juga turut menurunkan tingkat kepercayaan publik pada pemerintah,” ujar ahli psikologi sosial politik, Abdul Malik Gismar di Jakarta, Minggu (24/4/2011).
Sementara itu, Marbawi Katon, kepala riset INSPIRE, mengatakan survei ini dilakukan di perkotaan dan tidak merepresentasikan nasional. Teknik yang digunakan adalah random sampling.
Minggu, 24 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar