S&P telah memberikan outlook negatif kepada negara yang menduduki peringkat teratas dalam peringkat utang tersebut. Lembaga itu juga menyebutkan pihaknya sangat mungkin untuk memangkas peringkat utang Negara Paman Sam itu.
Jika AS jadi turun peringkat, berarti tinggal Jerman dan Perancis yang akan menduduki peringkat teratas. Dan itu akan mengikis status AS sebagai negara dengan perekonomian paling kuat, dan menggeser mata uang dolar AS sebagai mata uang global yang dominan.
Dan jika karena itu investor mulai menuntut keuntungan yang lebih tinggi untuk memegang utang dari AS yang berisiko, maka akan terjadi kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah. Hal itu akan mengancam perekonomian untuk terpuruk seperti saat Perang Dunia II.
"Ini peringatan baru untuk menyoroti perlunya Amerika Serikat untuk mengambil kontrol yang lebih baik atas nasib fiskal untuk menghindari meningkatnya biaya pinjaman dan mempertahankan peran utamanya dalam ekonomi global," kata chief executive di PIMCO, Mohamed El-Erian seperti dilansir dari Reuters.
Ancaman downgrade itu muncul lantaran perbedaan pandanagan antara pemerintahan Presiden Obama yang berbasis Partai Demokrat dengan pihak oposisi dari Partai Republik dalam mengontrol defisit anggaran yang sebesar USD1,4 triliun dan beban utang yang mencapai USD14,27 triliun.
Di mana White House mengumumkan akan memangkas defisit anggaran sebesar USD4 triliun selama 12 tahun ke depan. Pemangkasan terutama dilakukan pemotongan belanja dan kenaikan pajak atas orang kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar